Matari's Diary :)

Cita-cita... Dua kata yang sangat kontroversial bagi anak remaja apalagi siswa SMA kelas 3. Banyak yang bimbang dan akhirnya limbung ditengah jalan kemudian salah mengambil tindakan. Apa sebenarnya yang dicari saat ini oleh kami? Bagaimana sebenarnya kami di masa depan nanti? Akan jadi apa? Di saat seperti ini, seandainya ada mesin waktu yang bisa membawaku ke masa depan sehingga aku tahu, aku akan jadi apa di masa depan. Terlalu banyak orang yang ikut andil dalam cita-citaku... Teman, orang tua, keluarga besar, pihak bimbingan belajar, guru, dan hatiku sendiri. Hingga aku bingung siapakah yang akan menjalani cita-citaku dan mengapa aku memusingkannya. Apa karena aku ini dianggap berharga dan sangat hebat hingga cita-citaku pun harus dicampuri oleh orang lain? Ada terlalu banyak pikiran dan pertanyaan dalam otak ini yang ingin melesak keluar seperti udara yang keluar dari balon atau ban kempes. Apa sebenarnya cita-citaku? Dokter, insinyur, ahli gizi, guru atau apa??? Untu

I really hate traditional dance subject in my school, argggh... Toh saya tidak akan menjadi penari tradisional ini kok, jadi ngapain repot-repot ngajarin saya nari tradisional, it's useless. Walaupun saya yakin apapun di dunia ini yang dipelajari, gak ada yang sia-sia, but it's still not important at all for me. Ditambah lagi dengan guru yang menyebalkan, makinlah saya membenci pelajaran ini. Di undangan snmptn kan traditional dance gak akan diperhitungkan, gimana sih -,-