Share : Ungkapan Dalam Mendidik Anak
Kali ini saya akan share mengenai beberapa istilah atau ungkapan dalam mendidik anak. Entah kenapa saya suka sekali dengan hal-hal yang berhubungan dengan
psikologi anak kecil. Mungkin karena dulu saya punya cita-cita ingin menjadi dokter anak, atau saat SMP dulu pernah ingin jadi psikologi (padahal dulu ingin menjadi psikologi karena sering jadi tempat curhat teman-teman). Yah, memang sudah takdir atau memang sudah fitrahnya. Tapi walaupun suka pada anak kecil, seperti yang lain, saya pun tidak suka pada anak kecil yang suka rewel.
Saya terutama senang sekali melihat dan memperhatikan bagaimana teman-teman satu organisasi guru ngaji saya mendidik dan memperlakukan anak-anak mereka yang notabene masih balita. Bagaimana mereka mengajak anak mereka berbicara, bagaimana mereka menanggapi pertanyaan atau pernyataan anak mereka, bagaimana mereka menghadapi kerewelan dan kenakalan anak mereka. Pokoknya seruuuuu! Saat anak mereka merengek dan berbuat kenakalan, para ibu yang menurut saya sholehah ini tidak memarahi tidak pula membujuk si anak-anak ini. Mereka justru menunduk, lalu merangkul anak mereka dan memberi pengertian yang jelas tanpa kebohongan tentang apa yang semestinya si anak lakukan dan pahami dengan yang tidak. Luar biasa! Rasanya tidak ada pekerjaan yang lebih mulia ketimbang menjadi seorang ibu, pikir saya saat itu. Semua cita-cita seakan tidak sebanding dengan pekerjaan menjadi seorang ibu yang butuh kesabaran luar biasa. Bagaimana tidak? Seorang ibu memang memiliki kekuasaan pada anaknya. Mereka bisa saja menyuruh anak mereka diam dengan kasar, atau menitipkan anak mereka tanpa mempedulikannya demi konsentrasi pada pekerjaan, tapi derita batin si anak akan terus bertahan lama dan sulit disembuhkan dengan apapun. Jadi lebih membanggakan apabila suatu saat nanti, saat si anak dewasa mereka menyayangi kita dengan tulus, merangkul kita di depan umum dengan penuh rasa kasih dan bangga akan orang tua mereka sendiri.
Betapa jarang kita lihat akhir-akhir ini seorang anak yang menghormati orang tua mereka. Coba tengok pusat-pusat perbelanjaan. Banyak kita temui para remaja perempuan bergaya modis berkeliling mencari pakaian-pakaian bagus sementara di belakangnya ibunya berjalan tergopoh menuntun anaknya yang masih kecil, berpakaian lusuh. Astagfirullah!!!
Hal ini bisa dikatakan salah si anak yang tidak berbakti pada orang tuanya. Namun hal ini juga dapat merupakan kesalahan ibunya yang semasa si anak kecil tidak memberikan pendidikan yang tepat atau melakukan metode pendidikan yang salah.
Yah, daripada berpanjang-panjang, mending langsung simak hasil copas saya:
Jika anak di besarkan dengan celaan, ia belajar memaki...
Jika anak di besarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi...
Jika anak di besarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah...
Jika anak di besarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri...
Jika anak di besarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri...
Jika anak di besarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah...
Jika anak di besarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri...
Jika anak di besarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri...
Jika anak di besarkan dengan pujian, ia belajar menghargai...
Jika anak di besarkan dengan penerimaan, ia belajar mencinta...
Jika anak di besarkan dengan dukungan, ia belajar menenangi diri...
Jika anak di besarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan...
Jika anak di besarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawaan...
Jika anak di besarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan...
Jika anak di besarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan...
Jika anak di besarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan...
Jika anak di besarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran ...
Author : PercikanIman.org
Shared By Kisah Penuh Hikmah
Best Regards :)
Komentar
Posting Komentar
Comment this without any rude words, you break this rule and delete your comment will be necessary
Thanks to understand, enjoy the posts...
Best Regards :)