Surat untuk teman fiksi yang mau mendengarkan curahan hati muslimah galau...
Dear My fiction friend
Assalamualaikum...
Surat ini kukirim padamu tidak lain dan tidak bukan adalah demi merontokkan semua kegelisahan yang ada dalam diriku saat ini. Tentang hidup dan kehidupan, tentang cinta dan percintaan, tentang segalanya.
My fiction friend...
Andai aku adalah orang kaya, mungkin mudah bagiku untuk segalanya
Untuk masuk ke sekolah yang bergengsi, jadi mahasiswa di universitas kenamaan, bisa belajar sampai ke luar negeri.
Sayangnya aku hanyalah rakyat jelata...
Andai aku adalah orang jenius
IQ melebihi angka 150, pintar di segala bidang, bisa mendapat beasiswa sekolah gratis, bisa memiliki gelar "profesor", lalu aku jadi penemu dan menjadi kaya dengan penemuan itu...
My fiction friend...
Tapi, kenapa semua tujuan itu malah kembali kepada materi?
Uang untuk uang, tidak ada pernyataan "uang untuk kebahagiaan"
Apakah kini uang sudah identik dengan kebahagiaan?
Apakah orientasi dari segala hal adalah uang?
Orang tua berhemat dalam punya anak demi uang...
Guru membuka les tambahan dengan harga selangit demi uang...
Orang tua menyekolahkan anak-anaknya agar kelak mereka mendapatkan uang...
Orang mencalonkan diri menjadi pejabat demi uang...
Bahkan kita sekolahpun agar mendapatkan uang jika sudah kerja nanti...
Uang, uang, uang...
Jujur aku sudah bosan dengan zaman uang ini. Uang dipuja bagai dewam dicari bagaikan cinta yang hilang, orang bahkan tega membunuh demi uang. Tak ada lagi yang namanya bantuan tanpa uang, cinta tanpa uang, ketulusan kini tidak ada!
My fiction friend...
Jujur, sebenarnya aku ingin mencari sebuah tujuan hidup sebagaimana Tuhan menciptakan aku, perempuan, namun apa yang terjadi di sekelilingku menghalangi aku untuk itu. Aku ingin melakukan berbagai hal yang mungkin orang lain anggap tak berarti, namun aku yakin, buatku dan Tuhanku, hal itu sangatlah berarti. Ada begitu banyak hal yang tersamarkan kebaikannya dikarenakan semua yang mengelilinginya telah menjadi terlalu kotor.
My fiction friend...
Di sepertiga malam ini aku ingin berdoa kepada Tuhan mengenai apa arti cinta sebenarnya, apa makna dari ketulusan yang hakiki, apa tujuan dari diciptakannya aku.
Ya, aku sudah tahu bahwa dalam literatur yang ada bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi ini, namun masih belum cukup dan terobati keingintahuanku mengenai hal itu. Tuhan tidak butuh kepada kita tapi kitalah yang butuh kepada-Nya, lantas, mengapa makhluk kecil dan lemah seperti kita ini diciptakan untuk memimpin dan menjaga bumi? Ya, aku tahu bahwa dalam literatur yang ada menyatakan bahwa Tuhan mengetahui segala hal yang kita tidak ketahui. I just ask to fill my wonder...
My fiction friend...
Ternyata benar apa yang dikatakan oleh guruku, dunia telah berubah, berubah menuju kehancuran sistem, tatanan masyarakat dan akhlak atau kita sebut saja moral. Ini akibat dari kekurangtahuan mereka akan ajaran Islam sehingga mereka terlalu mengikuti nafsu dasar mereka ; makan, proteksi diri dan hasrat seksual...
My fiction friend...
Aku takut...
Aku sangat takut jika aku meninggal dalam keadaan tanpa khilafah...
Tak ada bai'at di pundakku...
Aku mati jahiliyah seperti hadits Nabiku...
Aku takut...
Aku takut Tuhanku marah jika tahu aku terlalu mengikuti trend kehidupan jaman sekarang
Aku takut jika suatu saat nanti aku terjerumus ke dalam lembah nista dan tak mampu kembali lagi karena pada saat aku menengok kebelakang ternyata aku sudah terlalu jauh dari titik yang benar...
My fiction friend...
Maaf jika pembicaraanku melantur, maaf jika kata-kataku melenceng, maaf jika membuatmu tidak mengerti pada topikku yang berubah-ubah, aku sedang emosional...
Namun intinya, suasana ini, keadaan ini, situasi ini adalah akibat dari sistem buruk yang sudah diketahui banyak boroknya namun malah masih dipertahankan bahkan diagungkan karena membebaskan manusia untuk serakah terhadap tiga aspek dasar manusia yang aku sebutkan tadi...
My fiction friend...
Aku sudahi saja surat ini, terimakasih karena mau mendengarkan keresahanku, kesedihanku, keinginanku, juga kegalauanku...
Aku harap kamu membalas surat ini secepatnya, aku tidak sanggup membayangkan apa kira-kira tanggapan atau bahkan mungkin jawaban darimu atas pertanyaan dan pernyataanku dalam surat ini.
Wassalamualaikum
Best Regards
Your galau friend
Muslimah
Assalamualaikum...
Surat ini kukirim padamu tidak lain dan tidak bukan adalah demi merontokkan semua kegelisahan yang ada dalam diriku saat ini. Tentang hidup dan kehidupan, tentang cinta dan percintaan, tentang segalanya.
My fiction friend...
Andai aku adalah orang kaya, mungkin mudah bagiku untuk segalanya
Untuk masuk ke sekolah yang bergengsi, jadi mahasiswa di universitas kenamaan, bisa belajar sampai ke luar negeri.
Sayangnya aku hanyalah rakyat jelata...
Andai aku adalah orang jenius
IQ melebihi angka 150, pintar di segala bidang, bisa mendapat beasiswa sekolah gratis, bisa memiliki gelar "profesor", lalu aku jadi penemu dan menjadi kaya dengan penemuan itu...
My fiction friend...
Tapi, kenapa semua tujuan itu malah kembali kepada materi?
Uang untuk uang, tidak ada pernyataan "uang untuk kebahagiaan"
Apakah kini uang sudah identik dengan kebahagiaan?
Apakah orientasi dari segala hal adalah uang?
Orang tua berhemat dalam punya anak demi uang...
Guru membuka les tambahan dengan harga selangit demi uang...
Orang tua menyekolahkan anak-anaknya agar kelak mereka mendapatkan uang...
Orang mencalonkan diri menjadi pejabat demi uang...
Bahkan kita sekolahpun agar mendapatkan uang jika sudah kerja nanti...
Uang, uang, uang...
Jujur aku sudah bosan dengan zaman uang ini. Uang dipuja bagai dewam dicari bagaikan cinta yang hilang, orang bahkan tega membunuh demi uang. Tak ada lagi yang namanya bantuan tanpa uang, cinta tanpa uang, ketulusan kini tidak ada!
My fiction friend...
Jujur, sebenarnya aku ingin mencari sebuah tujuan hidup sebagaimana Tuhan menciptakan aku, perempuan, namun apa yang terjadi di sekelilingku menghalangi aku untuk itu. Aku ingin melakukan berbagai hal yang mungkin orang lain anggap tak berarti, namun aku yakin, buatku dan Tuhanku, hal itu sangatlah berarti. Ada begitu banyak hal yang tersamarkan kebaikannya dikarenakan semua yang mengelilinginya telah menjadi terlalu kotor.
My fiction friend...
Di sepertiga malam ini aku ingin berdoa kepada Tuhan mengenai apa arti cinta sebenarnya, apa makna dari ketulusan yang hakiki, apa tujuan dari diciptakannya aku.
Ya, aku sudah tahu bahwa dalam literatur yang ada bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi ini, namun masih belum cukup dan terobati keingintahuanku mengenai hal itu. Tuhan tidak butuh kepada kita tapi kitalah yang butuh kepada-Nya, lantas, mengapa makhluk kecil dan lemah seperti kita ini diciptakan untuk memimpin dan menjaga bumi? Ya, aku tahu bahwa dalam literatur yang ada menyatakan bahwa Tuhan mengetahui segala hal yang kita tidak ketahui. I just ask to fill my wonder...
My fiction friend...
Ternyata benar apa yang dikatakan oleh guruku, dunia telah berubah, berubah menuju kehancuran sistem, tatanan masyarakat dan akhlak atau kita sebut saja moral. Ini akibat dari kekurangtahuan mereka akan ajaran Islam sehingga mereka terlalu mengikuti nafsu dasar mereka ; makan, proteksi diri dan hasrat seksual...
My fiction friend...
Aku takut...
Aku sangat takut jika aku meninggal dalam keadaan tanpa khilafah...
Tak ada bai'at di pundakku...
Aku mati jahiliyah seperti hadits Nabiku...
Aku takut...
Aku takut Tuhanku marah jika tahu aku terlalu mengikuti trend kehidupan jaman sekarang
Aku takut jika suatu saat nanti aku terjerumus ke dalam lembah nista dan tak mampu kembali lagi karena pada saat aku menengok kebelakang ternyata aku sudah terlalu jauh dari titik yang benar...
My fiction friend...
Maaf jika pembicaraanku melantur, maaf jika kata-kataku melenceng, maaf jika membuatmu tidak mengerti pada topikku yang berubah-ubah, aku sedang emosional...
Namun intinya, suasana ini, keadaan ini, situasi ini adalah akibat dari sistem buruk yang sudah diketahui banyak boroknya namun malah masih dipertahankan bahkan diagungkan karena membebaskan manusia untuk serakah terhadap tiga aspek dasar manusia yang aku sebutkan tadi...
My fiction friend...
Aku sudahi saja surat ini, terimakasih karena mau mendengarkan keresahanku, kesedihanku, keinginanku, juga kegalauanku...
Aku harap kamu membalas surat ini secepatnya, aku tidak sanggup membayangkan apa kira-kira tanggapan atau bahkan mungkin jawaban darimu atas pertanyaan dan pernyataanku dalam surat ini.
Wassalamualaikum
Best Regards
Your galau friend
Muslimah
Komentar
Posting Komentar
Comment this without any rude words, you break this rule and delete your comment will be necessary
Thanks to understand, enjoy the posts...
Best Regards :)