Beberapa Persiapan Menuju Dunia Kampus
Banyak tokoh terkenal seperti tokoh pemerintahan,
tokoh masyarakat, penulis buku bestseller, de-el-el yang lahir dari keluarga
yang bisa kita kategorikan dalam kalangan keluarga menengah ke bawah, atau
kasarnya sih dari “keluarga tidak mampu”. Tapi bagaimana caranya mereka meraih
kesuksesan yang “WAH!” yang kini telah mereka capai? Salah satu kunci
kesuksesan mereka adalah karena mereka telah mengenyam pendidikan di dunia
kampus.
Banyak
hal-hal yang mesti dipersiapkan sebelum kita memasuki dunia kampus. Misalnya
mempersiapkan tempat tinggal, dan juga biaya hidup selama kita merantau
(hiperbola mode: on :p)
Sip, sekarang kita bahas
kiat-kiat praktis mendapat tempat tinggal yang praktis dari yang bayar sampai
yang GRATIS!
Kita langsung aja ya. Ada beberapa pilihan anternatif yang biasanya dilakukan
mahasiswa berkaitan dengan masalah tempat tinggal ini, yaitu antara lain:
tinggal di daerah yang masih murah, sewa tempat tinggal secara bersamasama,
tinggal di asrama, tinggal di suatu lembaga.
Tapi kalau
saya sendiri jujur, lebih tertarik dengan sewa tempat tinggal bersama. Selain
kita dapat memiliki satu tempat yang lengkap dari kamar mandi, dapur dan ruang
tamu (bersama-sama), uang sewanya dapat dibagi-bagi menjadi beberapa orang
(tergantung jumlah orang yang tinggal bersama kita), kita juda dapat berbagi
fasilitas. Misalya, salah satu teman kita membawa kompor, teman yang lain
membawa komputer, de-el-el. :P
And, the last is, mari kita bahas
mengenai kiat praktis mengatasi biaya hidup. Untuk mengatasi masalah yang satu
ini, banyak maasiswa yang melakukan usaha sampingan, kerja paruh waktu lah
istilahnya. Imbalan yang didapatkan dapat berbentuk uang, atau bahkan mungkin
hal-hal lain. Namun yang terpenting tetap saja jangan sampai usaha kita terlalu
menguras waktu belajar kita di kampus.
Ada beberapa
usaha sampingan yang biasanya dilakukan mahasiswa di kampus, yaitu:
1. 1. Menulis di media massa
Bayangkan, berapa ratus artikel atau tulisan yang
dibutuhkan oleh puluhan tabloid, Koran, dan majalah di Indonesia setiap
bulannya? Peluang seperti ini dapat kita manfaatkan untuk mmnedpatakan uang.
Untuk Koran local, biasanya sekali dimuat, honornya Rp. 100.000,-. Untuk Koran
nasional, sekali dimuat kita dapat mendapatkan minimal Rp. 300.000,- bahkan ada
yang sampai Rp. 750.000,- sekali muat.
Menurut
penulis senior, untuk penulis pemula berlaku rumus 1:10. Artinya, dalam 10
tulisan yang dikirim, biasanya ada 1 tulisan yang dimuat.
Tinggal
kita sendiri meningkatkan hobi kita membaca koran, tabloid, atau majalah, dan
meneliti, tulisa-tulisan apa saja yang dibutuhkan. Tulisan tidak selalu harus
berbentuk tulisan ilmiah, namun bisa juga berbentuk cerpen, puisi, atau bahkan
pengalaman pribadi. Rubric-rubrik seperti ini biasanya ada yang
memfasilitasinya.
2. 2. Menyediakan
jasa pengetikan
Jangan
salah sangka, ada saja orang yang memerlukan jasa pengetikan seperti ini. Untuk
orang dengan kemampuan mengetik cepat yang sangat excellent dapat memanfaatkannya dengan membuka jasa pengetikan
sendiri, tapi mungkin bukan dalam bentuk rental, karena rental pengetikan
biasanya butuh modal yang besar. Jika dalam satu hari saja ada dua orang yang
menggunakan jasa kita dengan biaya per-orang 15rb, itu sudah lumayan banget
buat ukuran mahasiswa.
So, selamat mencoba kiat-kiat yang baru kita baca
sama-sama aja ya, salam cinta dari saya
Keep
your spirit up!!! :D
Best Regards :)
Komentar
Posting Komentar
Comment this without any rude words, you break this rule and delete your comment will be necessary
Thanks to understand, enjoy the posts...
Best Regards :)