Melawan Jerawat
Kalau boleh jujur, saya paling iri melihat wajah orang lain yang tampak jernih, flawless skin, kayaknya kalaupun keluar tanpa make up pun ga akan jadi masalah.
Tapi disini saya duduk, menatap layar komputer dengan wajah yang penuh dengan little enemies: "Acnes"
Saya ga ingat sejak kapan saya punya jerawat dan bagaimana bisa saya punya jerawat. Mereka muncul begitu saja. Sudah banyak kisah indah gagal yang disebabkan oleh jerawat ini. Dari mulai cinta yang pupus karena tidak percaya diri hingga diledek adik teman sendiri. Untungnya untuk kasus pertama saya ga harus khawatir lagi karena kini sudah ada orang yang dengan "legowo" mau menerima saya apa adanya, wkwkwk
Blog ini udah usang banget, lama ga pernah disinggahi tulisan-tulisan. Tapi ketika dibaca-baca lagi lucu juga ternyata isinya dan ketika baca lagi isinya, ya ampun, ga nyangka doa yang pernah tertulis disini ada yang terkabul.
baca--> http://ritamatari.blogspot.co.id/2012/01/doa-saya-pada-hari-ini.html
Sekarang ada seseorang yang di tiap kisah hidup saya selalu membawa kebahagiaan :)))
Oke, kembali ke topik jerawat.
Masalah jerawat ini nampaknya telah menjadi isu yang meluas dikalangan masyarakat terutama masyarakat bergender wanita. Dari mulai yang remaja sampe ibu-ibu tidak luput dari serangannya (kalo nenek-nenek saya sih gatau). Kalau baca di internet tentang cara penanganannya pasti banyak banget, mulai dari cara alami, kimiawi, ke klinik, ke tetangga, atau mungkin ke dukun (naudzubillahimindzalik)
Oke, untuk tips-tips menghilangkan jerawat pasti udah nyebar banget di internet. Tapi disini, saya mau membahas dari sisi mental.
Jerawat, tak peduli seberapa besar ukurannya ataupun seberapa banyak jumlahnya pasti akan menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang sampe beberapa persen atau bahkan mungkin sampai seratus persen (?)
Itulah masalahnya! Jerawat disebabkan stres dan stres muncul dari jerawat, ini ga adil! Trus kapan si jerawat itu akan menghilang kalau siklusnya seperti itu?
Ada sebuah kalimat menarik yang saya pernah baca di buku "The Secret", saya lupa gimana detail kalimatnya, tapi intinya seperti ini: "Kecantikan itu muncul dari pemikiran kamu sendiri, jika kamu berpikir kamu cantik, maka kamu cantik, jika kamu berpikir kamu jelek, maka kamu jelek. Pikiran diri sendiri terkirim ke udara, ke alam semesta lalu memantul dan kembali lagi pada diri sendiri, dan pantulan ini tidak hanya kembali pada dirimu, namun juga pada orang lain, akibatnya orang lain akan menganggap kamu jelek juga."
Oke, stop memikirkan apa kata orang. Setiap saya merasa tidak percaya diri pada penampilan, merasa setiap orang yang menatap saya berpikir "Gila, tuh orang banyak banget jerawatnya" atau "Kenapa wajahnya bisa jerawatan gitu?" atau mungkin "Kasian dia banyak jerawatnya" dan lain sebagainya, saya akan mengatakan pada diri sendiri "Kenapa aku harus mikirin kata orang-orang yang kenal deket aja engga, ngasih makan aja engga, ngasih duit buat perawatan aja engga? Sedangkan disana ada orang yang jelas-jelas perhatian (bisa keluarga, sahabat atau your beloved one), senantiasa nerima kamu apa adanya, ga nuntut macam-macam, biasa aja tuh!"
Dan saat itu lah muka yang tertunduk terangkat kembali sambil menyunggingkan senyum...:D
Saya inget banget, inget banget, adik teman saya selalu memanggil saya dengan sebutan "teteh jerawat" atau "teteh jerawatan" (kakak jerawat/kakak jerawatan) setiap ketemu saya, dan rasanya saya ingin bilang ke temen saya "ajarin dong adiknya!" Tapi saya hanya bisa tersenyum, menahan rasa kesal sekaligus sedih.
Akui aja lah, ga ada kok orang di dunia ini yang mau jerawatan.
Semua orang juga maunya wajah mulus kayak boneka barbie kalo bisa.
Makanya saya tersentuh banget dengan kata-kata seorang beauty blogger di http://www.bunbunmakeuptips.com
Dia mengatakan:
"We all react to different insults differently. I feel absolutely fine when people call me a shortie, tell me I suck at Math, or laugh at my flabby arms. What hits my raw nerve is questions or comments of any kind related to my blemished skin and acne condition.
The stupidest question I’ve ever been asked was “Why do you have so many pimples?”. It’s like asking why a dog barks, why the sky is blue, why a woman has ovaries. -.-"
"Kita semua bereaksi secara berbeda terhadap hinaan. Aku merasa baik-baik saja ketika orang-orang memanggil si pendek, mengatakan aku bodoh di pelajaran matematika, atau tertawa pada lengan gemukku. Yang paling membuatku kesal adalah pertanyaan dan komentar yang berhubungan dengan wajah tidak mulus dan kondisi jerawat yang aku alami.
Pertanyaan paling konyol yang pernah aku dengar adalah "Kenapa kamu memiliki banyak jerawat?". Itu seperti bertanya mengapa anjing menggonggong, kenapa langit berwarna biru, kenapa wanita punya rahim. -.-"
Ya! Saya paling benci ketika orang bertanya "kenapa kamu jerawatan?" AKU GATAU! =,=
Yang saya tau, ada sebuah tekanan dari dalam kulit wajah, terasa gatal, dan itu muncul tiba-tiba. T,T
Saya juga tidak suka orang menatap wajah saya lama dengan ekspresi kasihan. Saya tidak mau dikasihani. Saya lebih menghargai orang yang menatap biasa saja seolah tidak ada masalah. Kalau orang menatapmu lama dengan ekspresi aneh, bukankah kamu jadi merasa aneh terhadap dirimu sendiri?
Tapi jerawat ini adalah masalah waktu dan usaha tentunya, menemukan produk kecantikan dan produk untuk mengobati jerawatmu memang seperti menemukan jalan yang tepat menuju suatu tempat dimana kamu tidak memiliki google maps, dikelilingi kegelapan, dan yang kamu miliki hanyalah referensi jalur dari orang-orang yang pernah kesana, namun orang tersebut berada di tempat yang kamu juga tidak tau.
Yah, kita sering menemukan tips, referensi masalah kecantikan yang kondisi kulitnya belum tentu sama dan kecocokan dengan suatu produk juga belum tentu sama. Jadi satu-satunya jalan adalah coba-coba.
Oke, sekarang saya sedang mencoba produk dari Natasha Skin Care Clinic, mudah-mudahan cocok, karena sebulan lebih yang lalu saya ke klinik D***** **** ternyata tidak cocok.
Oke, di foto keliatannya ga terlalu buruk kan, sebenernya aslinya lebih merah dan ada jerawat-jerawat imut ga keliatan.
Untuk ngobatin jerawat ini aku mesti beli produk natasha yang totalnya 329ribu, dimana didalamnya ada krim malam, pagi, anti iritasi, sabun, toner, obat untuk diminum, dan sebuah masker.
Sedih juga pas denger harganya, huhu, harusnya sih 400ribu lebih, tapi karena aku ambil maskernya cuman satu (tadinya dua) dan obatnya cuman 8 (tadinya 14) jadinya "hanya" 300anribu.
Mengingat aku hanyalah anak magang yang belum penempatan, jadi agak galau juga pas beli, untungnya my beloved one bilang "udah beli aja, gapapa, biar jadi cantik" dan dia yang bayarin, wkwkwk
walaupun kalimat biar jadi cantik itu patut dipertanyakan (?)
Hari ini adalah D+1 dihitung dari hari ketika aku datang ke klinik, oiya, buat catatan, kulit wajahku ini tipe kombinasi, jadi daerah T itu berminyak (katanya dokter) sedangkan daerah pipi kiri dan kanan agak kering, tapi sabun yang dikasih cenderung buat kulit berminyak :/
That's all i wanna share, semoga ikhtiarku menuju kulit yang bersih mulus berjalan dengan lancar, aamiin :)))
Best Regards :)
Tapi disini saya duduk, menatap layar komputer dengan wajah yang penuh dengan little enemies: "Acnes"
Saya ga ingat sejak kapan saya punya jerawat dan bagaimana bisa saya punya jerawat. Mereka muncul begitu saja. Sudah banyak kisah indah gagal yang disebabkan oleh jerawat ini. Dari mulai cinta yang pupus karena tidak percaya diri hingga diledek adik teman sendiri. Untungnya untuk kasus pertama saya ga harus khawatir lagi karena kini sudah ada orang yang dengan "legowo" mau menerima saya apa adanya, wkwkwk
Blog ini udah usang banget, lama ga pernah disinggahi tulisan-tulisan. Tapi ketika dibaca-baca lagi lucu juga ternyata isinya dan ketika baca lagi isinya, ya ampun, ga nyangka doa yang pernah tertulis disini ada yang terkabul.
baca--> http://ritamatari.blogspot.co.id/2012/01/doa-saya-pada-hari-ini.html
Sekarang ada seseorang yang di tiap kisah hidup saya selalu membawa kebahagiaan :)))
Oke, kembali ke topik jerawat.
Masalah jerawat ini nampaknya telah menjadi isu yang meluas dikalangan masyarakat terutama masyarakat bergender wanita. Dari mulai yang remaja sampe ibu-ibu tidak luput dari serangannya (kalo nenek-nenek saya sih gatau). Kalau baca di internet tentang cara penanganannya pasti banyak banget, mulai dari cara alami, kimiawi, ke klinik, ke tetangga, atau mungkin ke dukun (naudzubillahimindzalik)
Oke, untuk tips-tips menghilangkan jerawat pasti udah nyebar banget di internet. Tapi disini, saya mau membahas dari sisi mental.
Jerawat, tak peduli seberapa besar ukurannya ataupun seberapa banyak jumlahnya pasti akan menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang sampe beberapa persen atau bahkan mungkin sampai seratus persen (?)
Itulah masalahnya! Jerawat disebabkan stres dan stres muncul dari jerawat, ini ga adil! Trus kapan si jerawat itu akan menghilang kalau siklusnya seperti itu?
Ada sebuah kalimat menarik yang saya pernah baca di buku "The Secret", saya lupa gimana detail kalimatnya, tapi intinya seperti ini: "Kecantikan itu muncul dari pemikiran kamu sendiri, jika kamu berpikir kamu cantik, maka kamu cantik, jika kamu berpikir kamu jelek, maka kamu jelek. Pikiran diri sendiri terkirim ke udara, ke alam semesta lalu memantul dan kembali lagi pada diri sendiri, dan pantulan ini tidak hanya kembali pada dirimu, namun juga pada orang lain, akibatnya orang lain akan menganggap kamu jelek juga."
Oke, stop memikirkan apa kata orang. Setiap saya merasa tidak percaya diri pada penampilan, merasa setiap orang yang menatap saya berpikir "Gila, tuh orang banyak banget jerawatnya" atau "Kenapa wajahnya bisa jerawatan gitu?" atau mungkin "Kasian dia banyak jerawatnya" dan lain sebagainya, saya akan mengatakan pada diri sendiri "Kenapa aku harus mikirin kata orang-orang yang kenal deket aja engga, ngasih makan aja engga, ngasih duit buat perawatan aja engga? Sedangkan disana ada orang yang jelas-jelas perhatian (bisa keluarga, sahabat atau your beloved one), senantiasa nerima kamu apa adanya, ga nuntut macam-macam, biasa aja tuh!"
Dan saat itu lah muka yang tertunduk terangkat kembali sambil menyunggingkan senyum...:D
Saya inget banget, inget banget, adik teman saya selalu memanggil saya dengan sebutan "teteh jerawat" atau "teteh jerawatan" (kakak jerawat/kakak jerawatan) setiap ketemu saya, dan rasanya saya ingin bilang ke temen saya "ajarin dong adiknya!" Tapi saya hanya bisa tersenyum, menahan rasa kesal sekaligus sedih.
Akui aja lah, ga ada kok orang di dunia ini yang mau jerawatan.
Semua orang juga maunya wajah mulus kayak boneka barbie kalo bisa.
Makanya saya tersentuh banget dengan kata-kata seorang beauty blogger di http://www.bunbunmakeuptips.com
Dia mengatakan:
"We all react to different insults differently. I feel absolutely fine when people call me a shortie, tell me I suck at Math, or laugh at my flabby arms. What hits my raw nerve is questions or comments of any kind related to my blemished skin and acne condition.
The stupidest question I’ve ever been asked was “Why do you have so many pimples?”. It’s like asking why a dog barks, why the sky is blue, why a woman has ovaries. -.-"
"Kita semua bereaksi secara berbeda terhadap hinaan. Aku merasa baik-baik saja ketika orang-orang memanggil si pendek, mengatakan aku bodoh di pelajaran matematika, atau tertawa pada lengan gemukku. Yang paling membuatku kesal adalah pertanyaan dan komentar yang berhubungan dengan wajah tidak mulus dan kondisi jerawat yang aku alami.
Pertanyaan paling konyol yang pernah aku dengar adalah "Kenapa kamu memiliki banyak jerawat?". Itu seperti bertanya mengapa anjing menggonggong, kenapa langit berwarna biru, kenapa wanita punya rahim. -.-"
Ya! Saya paling benci ketika orang bertanya "kenapa kamu jerawatan?" AKU GATAU! =,=
Yang saya tau, ada sebuah tekanan dari dalam kulit wajah, terasa gatal, dan itu muncul tiba-tiba. T,T
Saya juga tidak suka orang menatap wajah saya lama dengan ekspresi kasihan. Saya tidak mau dikasihani. Saya lebih menghargai orang yang menatap biasa saja seolah tidak ada masalah. Kalau orang menatapmu lama dengan ekspresi aneh, bukankah kamu jadi merasa aneh terhadap dirimu sendiri?
Tapi jerawat ini adalah masalah waktu dan usaha tentunya, menemukan produk kecantikan dan produk untuk mengobati jerawatmu memang seperti menemukan jalan yang tepat menuju suatu tempat dimana kamu tidak memiliki google maps, dikelilingi kegelapan, dan yang kamu miliki hanyalah referensi jalur dari orang-orang yang pernah kesana, namun orang tersebut berada di tempat yang kamu juga tidak tau.
Yah, kita sering menemukan tips, referensi masalah kecantikan yang kondisi kulitnya belum tentu sama dan kecocokan dengan suatu produk juga belum tentu sama. Jadi satu-satunya jalan adalah coba-coba.
Oke, sekarang saya sedang mencoba produk dari Natasha Skin Care Clinic, mudah-mudahan cocok, karena sebulan lebih yang lalu saya ke klinik D***** **** ternyata tidak cocok.
Oke, di foto keliatannya ga terlalu buruk kan, sebenernya aslinya lebih merah dan ada jerawat-jerawat imut ga keliatan.
Untuk ngobatin jerawat ini aku mesti beli produk natasha yang totalnya 329ribu, dimana didalamnya ada krim malam, pagi, anti iritasi, sabun, toner, obat untuk diminum, dan sebuah masker.
Sedih juga pas denger harganya, huhu, harusnya sih 400ribu lebih, tapi karena aku ambil maskernya cuman satu (tadinya dua) dan obatnya cuman 8 (tadinya 14) jadinya "hanya" 300anribu.
Mengingat aku hanyalah anak magang yang belum penempatan, jadi agak galau juga pas beli, untungnya my beloved one bilang "udah beli aja, gapapa, biar jadi cantik" dan dia yang bayarin, wkwkwk
walaupun kalimat biar jadi cantik itu patut dipertanyakan (?)
Hari ini adalah D+1 dihitung dari hari ketika aku datang ke klinik, oiya, buat catatan, kulit wajahku ini tipe kombinasi, jadi daerah T itu berminyak (katanya dokter) sedangkan daerah pipi kiri dan kanan agak kering, tapi sabun yang dikasih cenderung buat kulit berminyak :/
That's all i wanna share, semoga ikhtiarku menuju kulit yang bersih mulus berjalan dengan lancar, aamiin :)))
Best Regards :)
Komentar
Posting Komentar
Comment this without any rude words, you break this rule and delete your comment will be necessary
Thanks to understand, enjoy the posts...
Best Regards :)