Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Dinamisasi Karakteristik Seseorang

Seorang Ustadz pernah berkata, bahwa alasan seseorang berpacaran adalah bertaaruf sebelum menikah, well, banyak yang berpacaran lama (bertahun-tahun) setelah menikah mengatakan bahwa mereka saling menemukan hal baru pada diri pasangan yang belum pernah ia temukan saat masa perkenalan dahulu. Lalu Ustadz ini berkata bahwasanya taaruf itu bukan saat sebelum menikah, justru setelah menikah adalah proses taaruf yang sebenarnya, karena pada faktanya manusia akan senantiasa berubah sesuai dengan sifat dasarnya manusia yaitu dinamis dan karenanya proses saling mengenal itu akan berlangsung selamanya, seumur hidup, selama hayat masih dikandung badan, selama napas masih berhela. Aku tidak pernah merasakan pernikahan itu seperti apa karena memang masih single (cie curhat) tapi mungkin hal itu ada benarnya. Saat aku pertama kali berkenalan dengannya, dia termasuk orang yang tertutup, dia tidak terlalu aktif dalam kegiatan di kampus, agak pendiam (menurutku), misterius dan sangat sopan juga pr

Kemanakah Kamu Akan Berlari?

Gambar
Sudah menjadi sifat alami manusia, ketika dia merasakan sakit, dia akan mencari obat yang akan menyembuhkan penyakitnya, atau setidaknya sekedar meringankan rasa sakit yang dideritanya. Dan juga sudah menjadi sifat khas manusia ketika dia ditimpa permasalahan yang berat, yang dia merasa tak mampu memikulnya, dia akan mencari sosok yang lain untuk ia bagi permasalahannya itu dan kemudian jika bisa mencarikan solusi pula, jika tidak setidaknya berbagi derita pun sudah cukup. Namun, ketika rasa sakit atau permasalahan berat yang dialami itu tak pula ditemukan obat atau solusinya bagaimana? Ketika rasa sakit itu bukanlah hal yang dapat disembuhkan dengan obat yang dimasukkan ke dalam tubuh, dan lalu menyerang dan menggerogoti tubuh dari dalam, dari diri sendiri Lebih jelasnya lagi, bagaimana jika rasa sakit itu diderita oleh hati kita, perasaan kita, mengganggu jiwa dan pikiran kita, mengganggu bagian dari diri kita yang tak nampak, kemana kita harus mencari penawarnya? Jika pe

Ketika kamu merasa iba

Gambar
Kebencian sebenarnya menyelimutiku tiap kubayangkan ada sosok lain yang merangkulnya, memegang tangannya, memeluknya, mengatakan kata cinta Aku tidak ingin mengulang hal yang sama, hanya saja aku juga tidak rela ada yang melakukan itu bersamanya Jika pun dia kembali, toh aku akan mengulang hal yang sama Ini hanya keegoisanku saja Enggan kehilangan sesuatu, enggan yang lain merebutnya Kubaca blog orang yang kubenci Tulisannya menyadarkanku, dia telah mengalami hal yang sama, hal yang sama salahnya denganku Dan aku merasa, aku tidak ingin dia mengulang kesalahan yang sama, mengulang dosa yang sama Bagaimanapun dia adalah saudariku Sister, I love you in Iman I don't care if you take him, just take care of yourself, don't let yourself fall to the same valley that i just did Kamu telah mengalami berbagai hal yang menyakitkan, melebihi aku, dan dia adalah sosok yang sangat baik, jika kamu bisa menjadi yang baik juga untuknya, maka aku bersyukur Dia adalah orang yang su

Kemanakah?

Adalah aku yang kehilangan arah dan tujuan Adalah aku yang melupakan titik awal dan misi kehidupan Adalah aku yang kemudian bimbang menentukan kemana haluan Adalah aku yang goncang, goyah, dan jatuh terjerembab karena mengambil keputusan dalam keputusasaan Kadang hati bertanya, masihkah jiwa ini sanggup memulai dari awal Memulai apa yang pernah gagal karena ketidaksanggupan Merasa telah salah dalam mengambil jalan Kemudian berharap waktu bersedia kembali dan mengulang semuanya lagi Tapi tidak! Semua yang telah lewat takkan pernah sama Bintang tak pernah jatuh di tempat yang sama untuk yang kedua kalinya Jalanilah hari ini, jalani saja hari ini Hari esok masih misteri Maka berikanlah yang terbaik sekarang juga Tidak menunggu hari esok Pun tidak menyesali hari kemarin Karena kemarin adalah histori yang hanya bisa menjadi memori ........... Aku menemukan sendiri jawabannya Namun aku pula yang meragukannya

Apa yang sekiranya bisa menguatkanmu?

Gambar
What makes you feel stronger? What makes you stay "alive"? What makes you feel sure? What makes you feel comfort? It's not love if it makes you weakened. It's not love if iyou feel pain. It's not love if you're not sure. It's not love if you feel that something is wrong, and it's not gonna be okay. Sesaat kamu terpaku, khawatir bahwa jalan yang kamu tempuh adalah salah. Kamu menjalaninya, seakan itu akan bertahan selamanya. Kamu membayang-bayangkan apa yang akan terjadi keesokan harinya, keesokan harinya lagi, dan begitu seterusnya hingga kamu lupa untuk hidup di saat ini. Lalu kamu lepaskan apa yang membuatmu merasa salah, hingga akhirnya ketika terlepas, kini yang kamu rasakan adalah mengapa perasaan bersalah itu malah bertambah? Ternyata mungkin yang kurang adalah kepercayaan. Kepercayaan yang membuat kamu kuat... Kepercayaang yang membuatmu hidup... Kepercayaan yang membuatmu yakin... Kepercayaan yang membuatmu tenang... D

Paku, semua ini akan berlalu kan?

Gambar
Hanya sakit, sakit, dan sakit yang terasa... Melepaskan sesuatu yang berharga memang tak selalu menyenangkan Faktanya, kehilangan separuh hatimu memang seperti mencabut paku dari dalam tembok, menyisakan lubang... Lalu lubang yang telah terlanjur menganga itu harus menghadapi terjangan badai, derasnya hujan, dan dinginnya udara... Lubang itu harus semakin terluka, seiring waktu ia memang akan terbiasa, namun tetap saja, lubang adalah lubang, ia meronta minta disembuhkan, ia memekik minta diselamatkan... Lalu kemanakah paku yang hilang itu? Apakah kini ianya telah mengisi tembok lain? Hanya selaksa doa yang dapat terucap Semoga luka ini segera sembuh Semoga paku itu menemukan tembok lain yang takkan pernah ia tinggal lagi Sementara sang tembok lama menanti dalam kebimbangan Kebimbangan yang ditemani indahnya harapan Harapan yang indah dari Tuhannya Ini adalah karma! Jika tak mau tersakiti janganlah menyakiti Dan waktu yang telah lewat takkan mungkin kembali Jadi, m

Broken Heart?

Gambar
"dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." Q.S. 94:8 Yup, jika kamu berharap pada manusia, tentu saja hanya kecewa yang kamu dapat. Sebenernya disini saya tidak ingin memposisikan diri sebagai korban. Faktanya saya sebenarnya adalah pelaku, namun menjadi korban akibat ulah sendiri. Korban yang menyerahkan diri pada pelaku, ibarat domba yang mendatangi tukang jagal untuk disembelih. Dalam sebuah ceramah, saya mendengar kata-kata yang pada intinya adalah, yang paling buruk itu adalah orang yang sudah tahu bahwa suatu perbuatan itu salah, namun masih melanggar. Contoh: A tahu bahwa mencuri itu salah, namun dia tetap melakukannya karena dengan mencuri dia bisa mendapatkan uang dengan jalan yang cepat tanpa harus bersusah payah. Dan disini, kasusku adalah, saya tahu bahwa pacaran itu salah, tapi aku malah melakukannya. Dan parahnya, saya sudah menyakiti perasaan orang yang selama ini selalu saya katakan padanya, saya sayang padanya. Saya membuat orang itu terlan